Keluarga Sabine

1321 Words

“Nadzir!” seru Akhyar senang. “Khaaal Akhyar,” balas Nadzir. Dia duduk dipangku Uzma. “Ini kakak sepupu Nadzir. Sabine,” tunjuk Akhyar sambil mendekap bahu Sabine. Sabine melambaikan tangannya ke arah ponsel. Tampak Nadzir membalasnya dengan senyum menyeringai. Sabine menelan ludahnya. Berusaha menahan tangis haru. Ternyata begini rasanya memiliki keluarga. Bahagia. Terbayang di benaknya dia ikut menyelip berkumpul di sebuah acara keluarga. Saling lempar tawa dan canda, seperti yang dia sering saksikan di video-video di ponselnya. “Halo, Kak Sabine,” sapa Nadzir. Sabine sudah tidak sanggup menahan air mata. Suara Nadzir sangat merdu di telinganya. Akan dia kenang di sepanjang umurnya. Sapaan ‘Kak’ yang pertama yang muncul dari mulut kecil Nadzir. “Halo, Nadzir,” balas Sabine. Suaran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD