Mereka terlihat duduk di ruang kerja direktur marketing. tak lama kemudian, sang sekretaris menyiapkan minuman untuk mereka. ”Hmm…sepertinya ada hal yang sangat penting dan bersifat urgent, sehingga sampai mendapat kunjungan istimewa seperti ini. Sebelumnya saya merasa tersanjung karena, pak Ammar sampai mengunjungi saya. Padahal beliau bisa memanggil saya langsung ke ruangan beliau.” Brandon menatap sopan pada Ammar dan mengulas senyum, lalu menatap pejabat perusahaan ini, satu persatu. ”Hmm…tidak seperti itu. Kita hanya ingin berkunjung biasa saja.” Tegas Ammar dan langsung di timpali oleh Eliza. ”Kebetulan, team HR meminta bantuan kita, untuk meluruskan adanya gosip yang beredar, dan apa yang terjadi hari ini. Hadirnya saya di sini, menjadi saksi bahwa apa yang di temukan team HR men

