Mendengar kalimat yang di lontarkan Harry, seketika sang ayah berdehem dan mencairkan suasana. “Begini-nih, kalau dokter masih muda dan peduli kesehatan. Emang luar biasa, perlu dapet standing applause banget ini…” jawab sang ayah dengan senyum mengarah kepada sang putera. ”Tuh, papa tahu. Emang kalau praktisi kesehatan emang beda…” jawab sang putera karena merasa di bela ayahnya. “Iya, deh, iya. Kalian yang paham kesehatan. Kami wanita ini bisa apa sebagai wanita berkelas dan pebisnis handal…” jawab sang ibu menatap ke arah Nadine yang masih menunduk. Begitu mendengar kalimat sang ibu, sontak binar wajah Nadine kembali, terlebih ketika sang ibu menyenggolnya. “Bener ga, Din?” “Iya, Tante. Nadine juga gitu, taunya cuma makan, kalau perut udah mulai keroncongan. Mas Harry bener, Tante…

