Farel membeku mendengar igauan Ryan yang tertidur setelah mabuk. "Apa Via hamil?" gumamnya dengan perasaan kaget dan bingung berkecamuk di pikirannya. Kalau memang Via tengah hamil, siapa ayah anak itu? Via juga tidak pernah membicarakan tentang kehamilannya di hadapan mereka. "Aku harus segera mencari tahu!" tukas Farel seraya bergegas pergi dari situ, meninggalkan Ryan yang sudah tak bisa diganggu lagi. Sambil menghentak langkah menuju lift, Farel mencoba menghubungi Via. Kalau dugaannya benar kemungkinan Via dan Karel pasti sudah tiba di Yogyakarta sore tadi. "Ya, Farel?" Farel yang hendak membuka mulut berniat untuk menyapa, kembali merapatkan bibir mendengar suara Karel yang menjawab telepon. "Heum, apa kalian sudah sampai di sana?" tanyanya setelah berpikir cepat. "Ya, kam