bc

JANDA SANG TAIPAN

book_age4+
9.7K
FOLLOW
106.1K
READ
billionaire
sex
pregnant
bxg
office/work place
cheating
first love
illness
lies
naive
like
intro-logo
Blurb

Sinopsis :

Miranda R. Smith, wanita cantik berusia 25 tahun yang telah menjanda selama 3 tahun. Cantik, sexy, kaya raya dan populer. Mungkin itu adalah defenisi yang tepat untuk seorang Miranda Roseanne Smith, seorang supermodel dengan bayaran termahal di dunia.

Namun kehidupan janda sang taipan yang tenang, harus kembali terusik saat Sean Russel McAdams yang merupakan mantan suaminya kembali menginjakkan kaki di New York setelah sekian lama menetap di Roma, Italia.

Dan kembalinya Sean ke Amerika, sekali lagi telah menjungkir balikkan kehidupan Miranda yang damai. Pria bernetra biru itu datang dengan menawarkan 'cinta' dan 'penyesalan' yang pada akhirnya mengantarkan mereka ke dalam sebuah kisah menyedihkan yang berujung pada sebuah kehilangan.

-Start : 8th if October 2020

Design Cover by Stary

chap-preview
Free preview
Miranda R. Smith
Tandai jika masih terdapat kesalahan kepenulisan, EYD, Grammar dan lain sebagainya dalam cerita ini. Terima kasih. _______________________________________ Seorang wanita cantik dengan tubuh tinggi semampai dan rambut brunette yang ia gelung ke atas, kini tengah berjalan dengan begitu anggun menuju meja yang telah disiapkan untuknya. Mata birunya yang indah menatap orang di sekeliling dengan senyuman yang begitu menawan hingga mampu membuat banyak mata tak bisa mengalihkan pandangannya. Gaun satin putih dengan model v neck open back slit long menjuntai dengan begitu indah di tubuhnya. Gaun indah itu seolah ingin menunjukkan betapa indah kulit dan lekukan tubuh seorang Miranda Rose Smith—janda sang taipan kaya raya asal Amerika Serikat, Sean Russel McAdams. Semua orang tahu bagaimana sepak terjang seorang Miranda di dunia enterteiment setelah bercerai dari Sean. Wanita itu kerap kali tampil di berbagai fashion show ternama sebagai model peraga busana merk terkenal dunia. Menghadiri pesta dan acara mewah berskala internasional, serta berteman dengan para golongan elite dunia adalah hal yang 'biasa' bagi wanita dengan tinggi 178 cm itu. Sejak bercerai dengan Sean, sosok Miranda memang selalu menjadi pusat perhatian kaum paparazzi. Ke mana pun Miranda pergi, kaum paparazzi pasti akan selalu mengikuti, memotret dan menanyakan hal-hal pribadi yang bersifat sensitif. Namun Miranda yang sudah kebal dengan pertanyaan-pertanyaan itu, pada akhirnya lebih memilih untuk bungkam dan bersikap acuh, seolah tidak melihat kehadiran paparazzi yang selalu mengikuti setiap langkahnya. “Kau datang?” tanya salah seorang wanita kepada Miranda yang baru saja sampai di mejanya. Mendengar pertanyaan itu, Miranda hanya bisa tersenyum kecil dan langsung mendaratkan bokongnya di kursi dengan begitu anggun. “Tentu saja! Ini birthday party Kylie Xander yang ke-24. Jadi mana mungkin aku tidak datang,” jawab Miranda dengan senyum ringannya yang nampak begitu menawan. Para wanita yang semeja dengan Miranda pun tersenyum. Meja bundar yang diisi oleh para wanita cantik dan kaya raya itu tentu menjadi sorotan semua kamera yang ada. Meja yang berisikan Miranda Roseanne Smith, Elle Shareen McKenzie, Kourtney Claire White, dan Louisa Alex Jordan benar-benar telah menyedot perhatian lensa kamera dari berbagai penjuru. Kilat lampu blitz yang terang terlihat memenuhi area luar ballroom hotel yang terlapisi oleh kaca bening. “Aku berani bertaruh jika bukan karena Kylie kau tidak akan datang ke pesta seperti ini,” ujar Louisa dengan wajah menggodanya. Miranda kembali tertawa kecil. “Of course. Kau tahu, jika seleraku tidak akan pernah cocok untuk datang ke pesta yang diadakan di ballroom hotel seperti ini, Lou,” jawab Miranda lalu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.Kourtney yang mendengar itu pun ikut tersenyum. “Ya, ya, ya, seorang Miranda Roseanne Smith memang terkenal lebih senang menghabiskan pesta yang diadakan di dalam kapal pesiar, benarkan Anne?” sahut Kourtney sembari menyesap anggur merahnya. Miranda hanya mengangkat acuh bahunya— tidak membenarkan ataupun menyalahkan ucapan Kourtney. Louisa dan Elle, hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah kedua wanita cantik itu. Selera Miranda dan Kourtney memang sangat tinggi dan semua orang tahu itu. Melihat Miranda akhirnya menginjakkan kaki di pesta yang diadakan di sebuah ballroom hotel bintang lima, mungkin akan membuat para awak media menyebarkan berita dengan gencar besok pagi. Isi beritanya pasti tidak jauh dari... “Miranda Smith akhirnya mau menginjakkan kakinya di ballroom hotel bintang lima setelah sekian lama selalu menghadiri pesta yang diadakan di atas air, ataupun di pulau pribadi.” Atau... “Queen of Glamour, Miranda Smith akhirnya datang ke sebuah ballroom hotel untuk pertama kalinya demi menghadiri pesta ulang tahun Kylie Xander, sang sahabat.” “Girls, kalian memang berbeda,” ujar Elle yang ditanggapi tawa renyah dari ketiga sahabatnya. Ah, nampaknya mereka tidak terganggu sama sekali dengan jepretan kamera yang sejak tadi tertuju ke arah mereka. Tak lama, pesta pun dimulai. Semua orang bersuka cita, namun tidak dengan Miranda yang sebenarnya tidak terlalu menyukai pesta meriah ala'western modern style' seperti ini. Wanita itu memang sering datang ke pesta mewah dan acara berkelas dengan berbagai tema, tapi sejujurnya Miranda tidak terlalu menikmati suasana riuh yang seperti ini. Karena jika dibandingkan dengan pesta mewah yang ditemani oleh alunan musik modern dan tarian sexy, Miranda cenderung lebih menyukai pesta dengan alunan musik klasik yang elegan dan berkelas seperti jaman kerajaan. Entahlah, selera Miranda memang benar-benar klasik dan anggun! Dan perlu kalian tahu, jika Miranda hanya akan datang ke pesta saat  ia sudah merasa bosan berada di mansionnya. Oleh sebab itulah, Miranda selalu memilih untuk duduk diam di bangkunya sambil sesekali menyesap anggur dan memainkan ponsel. Entahlah, wanita itu nampak tidak peduli dengan keadaan sekitar meski berpuluh-puluh pasang mata selalu melirik ke arahnya di setiap kesempatan. “Anne ayo bergabung!” ajak Louisa yang menghampiri Miranda. Miranda menggeleng pelan sambil tersenyum. “Kau tahu aku tidak suka keramaian seperti ini Lou,” tolak Miranda dengan halus. Louisa menghembuskan napas pelan. “Ya, tapi setidaknya kau harus menemui Kylie dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya, Anne,” sahut Louisa yang memang sudah mengetahui tabiat Miranda yang tidak suka dengan keramaian yang berlebihan. Dengan menarik napas panjang Miranda pun menyetujui ajakan Louisa. “Baiklah,” jawab Miranda yang kemudian bangkit menghampiri Kylie yang sedang asik bercengkrama dengan para tamu lainnya. Louisa pun mengikutinya dari belakang. “Happy birthday Kylie,” ujar Miranda dengan gembira sambil memeluk hangat tubuh sahabatnya begitu ia sampai. “Oh thank you, dear. Aku sangat senang kau datang malam ini,” ujar Kylie yang menyambut hangat Miranda. Mereka lalu melepaskan pelukkannya. “Jack, hadiah apa yang akan kau berikan untuk sahabat cantikku ini setelah menghadiahkannya kapal pesiar tahun kemarin?” tanya Miranda pada seorang pria tampan yang kini berdiri di samping Kylie. Lelaki bernama Jack itu pun tersenyum. “Itu masih rahasia!” jawab Jack lalu merangkul pinggang Kylie dan mengecup pelipisnya dengan sayang. Miranda pun langsung menatap penuh curiga pada Kylie yang terlihat salah tingkah. Kylie yang ditatap seperti itu pun segera menormalkan kembali ekspresinya. “Lupakan tentang hadiah Jack. Kau sendiri bagaimana? Apa kau punya hadiah untukku?” tanya Kylie dengan nada menggoda. Miranda tertawa kecil. “Of course. Tapi hadiahku hanya hadiah kecil, tidak akan sebanding dengan apa yang diberikan Jack padamu,” jawab Miranda sambil menggoda Kylie dan sang kekasih. Kylie tentu mengetahui makna di balik kata ’kecil’ yang Miranda maksudkan. Wanita dengan bayaran $25,8 juta untuk sekali peragaan busana di satu musim itu tentu akan memberikannya hadiah yang bukan main harganya. “Apapun yang kau berikan akan kuterima Anne,” ujar Kylie dengan senang. Miranda pun tersenyum. “Kalau begitu akan aku kirimkan hadiahnya besok,”ujar Miranda. “Thank you so much Anne!” ujar Kylie dan kembali memeluk Miranda. “Sama-sama,” jawab Miranda dan mereka kembali melepaskan pelukkan hangat itu. “Kylie, aku izin pulang duluan ya?” ujar Miranda dengan ekspresi memohon yang langsung ditanggapi dengan keterkejutan oleh Kylie. “Kenapa? Pestanya kan belum selesai Anne?” tanya Kylie dengan wajah kecewa. Miranda menipiskan bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman. “Kau tahu, aku tidak terlalu menyukai pesta, Kylie,” jawab Miranda dengan rasa tidak enak karena mungkin akan membuat sahabatnya kecewa. Louisa, Kourtney dan Elle yang ada di samping Miranda pun langsung menatap Kylie dengan tatapan yang seolah mengatakan... Barkan dia kembali Kylie, kau tahu alasan kenapa ia tidak menyukai pesta, kan? Kylie yang langsung mengerti dengan arti tatapan itu pun, kemudian mengangguk—menyetujui. “Baiklah. Karena besok aku akan menerima hadiah, maka aku memperbolehkanmu pulang sekarang!” sahut Kylie dengan ceria meskipun terselip kekecewaan di balik manik coklatnya. “Terima kasih sayang, maaf jika aku mengecewakanmu.” “Tak apa Anne, aku mengerti." “Sekali lagi, selamat ulang tahun Kylie. Aku doakan semua yang terbaik untukmu tahun ini. Aku pulang dulu,” ujar Miranda dan kembali memeluk Kylie dengan singkat. Miranda kemudian ikut memeluk Louisa, Kourtney dan Elle secara bergantian. “Aku pulang dulu, sampai jumpa semuanya,” pamit Miranda sambil melambaikan tangannya ke arah Kylie, Louisa, Kourtney dan Elle sebelum akhirnya ia meninggalkan pesta. Kilatan cahaya kamera paparazzi langsung tertuju pada Miranda begitu ia keluar dari dalam hotel. Para bodyguard Miranda pun dengan sigap langsung melindungi Miranda dari kerumunan paparazzi yang menggila. Mereka mengawal jalan Miranda hingga sampai ke area parkir khusus pesta ini. Sepanjang Miranda berjalan, berbagai macam pertanyaan tentu dilontarkan kepadanya. Ya, memang itu bukan pertanyaan yang sensitif tapi jika Miranda menanggapi salah satu pertanyaan itu, maka itu pasti akan menjadi pertanyaan yang tak berkesudahan. Untuk itulah, Miranda tetap memilih bungkam meski para paparazzi itu terus mengeluarkan pertanyaannya. “Miranda! You look so beautiful!” “Miranda! Apa tanggapanmu mengenai pesta malam ini?” “Miranda kenapa kau lebih cepat pulang malam ini?" “Miranda!” “Miranda!” Semua pertanyaan dan perkataan itu berhasil Miranda abaikan hingga akhirnya dia sampai di parkiran mobilnya. Segera setelah itu, salah satu bodyguard-nya membukakan pintu mobil dan Miranda pun langsung masuk ke dalam limusin hitamnya, bodyguard itu kembali menutup pintu mobil untuk menghindari jepretan paparazzi yang semakin menjadi. Setelah pintu tertutup rapat, Miranda langsung membuang tas tangan hitamnya ke tempat duduk secara asal.Miranda menyandarkan kepalanya di jok mobil. Ia memejamkan matanya dengan lelah. “Are you okay, Miss?” tanya sopir Miranda dari balik kaca spion tengah. Miranda hanya bisa mengangguk kecil. “Hm. Bring me back now, please!” ujar Miranda dengan lesu. “Yess, Miss." Dan mobil pun dengan perlahan meninggalkan area hotel. Miranda hanya diam sepanjang perjalanan. Pikirannya kacau karena suatu hal. Ia kembali teringat akan masa lalu setiap kali dia berada di tengah pesta. Masa di mana dia masih menjadi seorang gadis polos yang bodoh, yang mau saja dibohongi oleh mantan suaminya. Dan Miranda tidak suka ingatan itu! Sangat-sangat tidak suka! Miranda kemudian menghembuskan napas pelan. Dia mengambil tasnya, dan red lipstick dari balik tas itu. Miranda kemudian membukanya dan menatapnya dengan diam. Kau bukan seorang gadis bodoh lagi Miranda. Kau telah berubah menjadi Miranda Smith yang memiliki segalanya.Kau cantik, kaya raya, populer dan mempesona. Jangan pernah menoleh ke belakang Miranda! Jangan pernah! Wanita itu mensugesti dirinya sendiri sebelum akhirnya ia memakai lipstick itu. Miranda akan merasa lebih baik ketika ia memakai lipstick merahnya. Miranda dulu sebenarnya tidak pernah memakai lipstick dengan warna se-menyala ini. Dia bahkan cenderung lebih memilih untuk menggunakan lipgloss natural. Namun semenjak hari di mana ia tersakiti, Miranda mengubah semua gaya hidupnya. Wanita itu selalu berusaha untuk mengubur dalam-dalam jati dirinya yang asli. “Kita sudah sampai, Miss,” ujar sopir pribadinya. Pintu mobil pun dibukakan oleh pelayan lain yang ada di mansion. Miranda turun dari limusin hitamnya dan berjalan memasuki mansion yang ia beli dua tahun yang lalu dengan begitu anggun—senada dengan ketukan heels yang ia pakai. “Selamat datang Nona,” sapa ketiga pelayan yang sudah berbaris rapi menyambut kedatangan Miranda. Mereka lalu mengambil tas dan juga mantel bulu yang Miranda kenakan. “Aunty, bisa tolong siapkan air hangat untukku?” tanya Miranda dengan sopan. “Tentu saja. Nona silakan tunggu di dalam kamar.” Miranda kemudian mengganti heels putihnya dengan sandal rumahan yang nyaman. Ia merenggangkan otot di lehernya dan berjalan menaiki tangga. Miranda langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang queen size saat ia sudah sampai di dalam kamarnya. Dia menatap langit-langit kamarnya dengan lelah. Drrt... Drrt... Getaran ponsel yang ia pegang membuat Miranda mendesah panjang dan dengan malas mengangkat teleponnya. “Hallo?” “Hi...Anne!!!" “Oh, hi Claudia!” “Anne, besok malam jangan lupa untuk datang ke High Club Center. Kau tidak lupa kan jika besok adalah jadwalmu untuk berkencan?” Miranda tersenyum kecil, lalu bangkit dan duduk bersila di atas ranjangnya. “Tentu saja, Clau. Aku tidak akan lupa tentang janji kita,” ujar Miranda sambil tersenyum. “Uuuuu...kau sudah melupakan suami hot-mu itu heh?” “EX HUSBAND, jika kau lupa Claudia Marie Douglass,” ujar Miranda dengan sindirian halusnya hingga membuat Claudia tertawa kencang di seberang sana. “Hahahahaha! I'm just kidding babe. Don't be angry.” “Yasudah kalau begitu aku tutup dulu teleponnya. See you tomorrow. Byebye!” Dan sambungan telepon pun terputus sebelum Miranda sempat untuk membalas ucapan Claudia. Miranda hanya bisa tersenyum kecil dan kembali menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Besok, ia akan memulai hari yang baru. Miranda tersenyum dengan senang, ia menyukai apa yang sedang kerjakan saat ini! #To be Continued

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.0K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

My One And Only

read
2.2M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook