76

1541 Words

Suasana siang di ruang kelas Fakultas Hukum Ekonomi itu masih ramai meski jam kuliah sudah lama berakhir. Sinar matahari yang mulai condong menembus tirai jendela, memantulkan rona keemasan di papan tulis yang masih penuh coretan rumus hukum ekonomi syariah. Di meja dosen, Bram duduk dengan kemeja putih yang lengannya sudah digulung, kacamata bertengger di hidung, dan setumpuk lembar kerja mahasiswa di hadapannya. Suaranya terdengar pelan namun berwibawa setiap kali ia memberi catatan pada salah satu kertas. “Analisis kamu bagus, tapi argumentasi hukumnya masih terlalu lemah. Coba tambahkan referensi dari putusan MA tahun 2018,” ucapnya tanpa menatap mahasiswa di depannya. “Baik, Pak Bram,” jawab mahasiswa itu gugup. Bram hanya mengangguk tipis. Ruang kelas itu kini hanya berisi lima o

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD