"Falisha!" Arsalan menegurku. "Tidak, Fal! Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! Jangan bercanda, kita baru saja menikah, Falisha. Kita bicarakan dulu baik-baik," bujuk Virendra padaku. Virendra maju dan meraih tanganku, namun segera aku hempaskan, matanya terlihat berkaca-kaca. Sedangkan Arsalan mencoba menenangkan aku. "Falisha, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Bicaralah dulu baik-baik dengan Virendra!" saran Arsalan. "Aku tinggal kalian berdua dulu." "Kak!" Aku mencoba menahan Arsalan, namun pria itu benar-benar pergi meninggalkan aku berdua dengan Virendra. Aku dan Virendra duduk di bangku panjang dengan berjarak, tentu dengan suara kami yang bisa terdengar satu sama lain. Aku sangat tidak ingin memulai obrolan ini, aku ingin menghindar sebisaku. "Aku benar-benar

