(++) Keheningan yang Berdarah

1070 Words

Mobil itu terasa panas. Keduanya masih mengenakan pakaian formal—Zumena dengan setelan yang ia gunakan untuk penampilan media jika diperlukan, Jafran dengan jas yang berantakan dari ruang sidang. Pakaian itu terasa seperti belenggu terakhir yang memisahkan mereka dari kebebasan. ​Ciuman mereka semakin dalam, dipenuhi dengan rasa kemenangan yang brutal. Mereka berdua mencicipi kehancuran Nicholas dan pengorbanan yang mereka lakukan. ​Jafran mengangkat Zumena, mendudukkannya di pangkuannya. Zumena melingkarkan kakinya di pinggang Jafran. Posisi ini, meskipun kaku di dalam mobil, memberikan kontak total. "Kamu adalah prajurit terbaikku, Sayang. Aku bangga padamu. Aku akan mengklaimmu sekarang. Di sini, di tempat yang aman. Aku akan membuatmu melupakan rasa bersalah itu." Dengan nafas berat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD