Olivia dan Dunianya

1099 Words
“Oliv! Kamu beli apa lagi! Kenapa setiap hari kurir datang ke rumah?’ Hari masih pagi namun suara Mira sudah terdengar sampai ke halaman tetangga. Perempuan yang dipanggil Oliv itu sedang bergelung di bawah selimut dengan tenangnya, padahal sang mama sudah siap menerkam dirinya pagi ini. Bayangkan saja dalam tiga hari sudah ada dua puluh paket, Mira tidak dapat menghitung berapa kali dia bolak-balik ke depan hanya untuk mengambil paket milik anak bungsunya itu. “Astaga! Kau ini anak perawan jam segini masih tidur,” Mira berteriak lagi dengan emosi. Kali ini perempuan di bawah selimut itu mendengar teriakan Mira dan dan menggeliat kecil. “Mom give me 5 minutes, I am so sleepy,” gumam Olivia dengan bahasa inggris yang membuat Mira tampak kebingungan. “Jangan pakai bahasa inggris, mama gak mudeng. Cepetan kamu bangun! Bukannya kamu harus ke kantor sekarang,” ujar Mira. Hal pertama yang dilakukan Mira saat ini adalah membua gorden kamar Oliv dan membiarkan udara masuk melewati jendela milik gadis itu. Sinar matahari pun langsung menerobos masuk ke dalam ruangan. Oliv benci cahaya matahari. Dia benci paginya terganggu karena teriakan sang mama setiap hari. Namun apa boleh buat hidupnya bukan pemeran utama dalam novel yang bisa tinggal sendiri di apartemen, gaji dari pekerjaannya saja masih pas-pasan. Ah iya! Aku harus kerja! Rasanya seperti ditampar kenyataan. Oliv menjejak selimutnya hingga terlempar hingga ke lantai. Gadis itu duduk dengan tatapan linglung. Kesadarannya belum pulih, nyawanya baru kembali delapan puluh persen. “Anak gadis jam segini baru bangun jodohmu dipatok ayam kamu nanti, Liv.” Mira memungut selimut yang tadi dilempar oleh Oliv, perempuan itu masih belum beranjak dari tempat duduknya, “Kalau jodohku dipatok ayam aku nikah sama Hyeon aja, Ma,” sahutnya dengan tampang tidak bedosa sambil menunjuk sebuah poster besar yang ada di kamar Olivia. Mira memungut selimut besar milik Oliv dan melipatnya. “Korea lagi, korea lagi, gak bosen apa,” ledek sang mama. “Mama tuh gak ngelarang kamu suka bintang korea---“ “Idol, Ma, namanya idol tauk! Jangan diganti-ganti gitu,”protes Oliv karena mamanya salah bicara. Oliv tuh kritis banget. Dia tidak suka jika ada orang di hadapannya bicara dan salah menyebut sesuatu soal Korea, apalagi menyebut grup idola dirinya, Moonshine, bisa-bisa kamu langsung disemprot dan diceramahi panjang lebar oleh Oliv. “Salah dikit doang langsung sewot kamu tuh ya, cepetan bangun, biar sadar kamu tuh bukan jodohnya dia,” kata Mira yang langsung membuat Oliv mencebikkan bibirnya,. “Mama Ih! Jangan gitu! Doanya jelek banget! Emangnya mama gak mau punya mantu ganteng kayak dia?” Sekali lagi Oliv menunjuk poster Hyeon salah satu member Moonshine yang memenuhi kamarnya. “Buat apa mantu ganteng tapi kalau gak nyata!” Celetuk Mira yang langsung menyeret Oliv ke alam nyata.  “Mama jahat banget deh!” Keluh Oliv lagi. “Cepetan mandi, ngeluh mulu gak akan bikin kamu kaya,” Tukas Mira sebelum meninggalkan ruangan Oliv. Oliv melirik jam di atas nakasnya. Masih jam 7 pagi, Oliv masih punya waktu satu jam untuk siap-siap. Perempuan itu kembali merebahkan dirinya ke kasur dan mengambil hape yang ada di nakas. Seperti baisa rutinitas pertama Oliv saat bangun tidur adalah mengecek notifikasi twitter. “Ih apaan sih, Ye Joon sok ganteng banget, benci banget ih! Aku gak suka ya kamu sok-sokan ganteng kayak gini.” “Ini juga apaan fansnya Je Yoon. Freak banget!” “Aaaaa! Hyeon ganteng banget, my cutie pie ganteng banget sih kamu.” Hingga sepuluh menit ke depan kegiatan Oliv hanya dipenuhi dengan ocehan, jeritan dan gedebak-gedebuk sendiri di atas kasur selama beberapa menit. Mira tentu saja tidak kaget dengan tingkah polah anaknya. “Olivia! Mandi!” Sekali lagi perempuan itu berteriak meminta Oliv untuk turun dan mandi, namun perempuan itu kembali berkilah, “Lima menit lagi, Ma!” teriaknya sambil melanjutkan kegiatannya menggulir layar hape miliknya. Olivia Gabriella Johnson, jangan kau pikir karena namanya yang terlihat mewah itu maka kehidupan Oliv akan tinggal di rumah besar dengan banyak pembantu dan fasilitas yang bisa membuat kamu ternganga, kamu salah besar. Perempuan dua puluh lima tahun itu tinggal di sebuah rumah sederhana berlantai dua karena lantai satunya digunakan ibunya membuka usaha jualan dan catering. Setiap hari mamanya Oliv menjual makanan kecil, mulai dari roti, tahu bakso, dan juga jajanan pasar lainnya. Awalnya hanya usaha kecil-kecilan namun seiring berjalannya waktu Mira mempekerjakan satu karyawan yang bernama Rumi, seumuran dengan Oliv, cuma bedanya Oliv bekerja di kantor sementara Rumi tidak. Mira sudah turun ke bawah sementara Oliv masih sibuk dengan gadgetnya. Di dunia ini mungkin Olivia memang orang biasa tapi di dunia maya yang bernama twitter dia adalah seseorang di balik akun @livqueen yang sering dipanggil dengan sebutan Liv. Pengikutnya sudah hampir dua ratus ribu. @livqueen Good morning, Hyeon. Yang bukan Hyeon aku gak Good morning. Canda. Ketik Oliv sambil tersenyum. Hanya dalam waktu satu detik tweetnya sudah diretweet seratus orang dan mendapat balasan sebanyak lima puluh orang. @jebee Morning Kak Oliv udah lihat foto Je Yoon ganteng banget loh. Tulis seorang akun membalas cuitan Oliv, wajahnya langsung kesal. “Kenapa sih pada nanyain Je Yoon, udah tahu biasku tuh Hyeon masih aja nanyain Je Yoon,” ungkapnya kesal.  Oliv tidak suka jika orang lain menanyakan anggota Moonshine yang lain kepadanya. Moonshine adalah salah satu boygrup Korea yang beranggotakan lima orang yaitu Hyeon, Je Yoon, Jung Hwa, Yeon Seok, Yeong Sik. Kelimanya memiliki bakat dibidang bernyanyi dan dance. Idol yang paling disukai Oliv diantara lima ini adalah Hyeon.Hyeon memegang posisi sebagai main dancer dari group Moonshine. Hyeon sering mendapat bagian solo untuk dance yang selalu membuat Oliv jatuh hati. Bukan hanya itu bagi Oliv, Hyeon seperti dunia baginya. @livqueen membalas @Jebee: Lihat dong, iya ganteng. Meskipun seorang Moonlight, biasanya para fans akan menyukai kelimanya, meskipun mereka hanya punya bias satu. Bias adalah idola yang paling dia sukai, namun tidak dengan LIv, dia hanya menyukai satu member Moonshine yaitu Hyeon. Namun berbeda dari apa yang dia rasakan Oliv selalu berpura-pura menyukai kelimanya, padahal di belakang kamera dia selalu menjelek-jelekkan member lain dari grup Moonshine. Tak berapa lama setelah membalas salah satu cuitan tweetnya, Oliv memposting salah satu foto Hyeon dengan kata-kata yang cukup menohok, “Gantengku yang sering tidak dihargai,” Oliv selalu seperti itu, jika ada member lain yang update dia akan memposting sesuatu yang mengundang perhatian para Moonlight pada Hyeon dan herannya meski banyak orang yang menyebutnya toxic, perempuan itu selalu dihujani pujian dan dukungan dari pada pengikutnya sehingga dia tidak sadar bahwa dirinya toxic. Tring! Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Oliv segera membukanya dan beberapa menit kemudian dia berteriak histeris, “Mati aku,” gumamnya sambil mengggigit bibirnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD