Bab 28. Mengadu

1106 Words

“Balik? Bentar-bentar ... gimana kata kamu tadi?” tanya Ivan yang tidak yakin dengan apa yang baru saja dia dengar. “Balik!” tegas Kenzo. “Ash!!” Ivan menjauhkan ponselnya dari telinganya setelah dia mendapat semburan cinta dari atasannya itu. Kesadaran Ivan sudah kembali sempurna, tapi dia masih mengusap wajahnya dan menyugar rambutnya yang berantakan. “Balik ke mana? Ke Jakarta? Ini tengah malem, Bos. Kamu ngimpi apaan sih.” “Gak usah banyak nanya. Siapin semuanya. Sekarang!” Kenzo kesal karena Ivan bukannya segera melaksanakan perintahnya, tapi asisten pribadinya itu malah banyak bicara. Kenzo segera turun dari tempat tidurnya, bersiap untuk kembali ke Jakarta. Entah mengapa perasaannya tidak enak. Dia merasa tidak tenang dan terus ke pikiran tentang Kanaya. Wanita itu tiba-tiba m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD