"Kita akan melewati malam pertama kita, sayang," ucapnya dengan nada yang terdengar begitu mendominasi, namun penuh kelembutan yang membius. Magika merasakan tubuhnya menegang. Kata-kata itu bergema di kepalanya, menambah rasa panik yang sudah sejak tadi melingkupi dirinya. Ia menelan ludah dengan susah payah, jantungnya berdetak semakin cepat seolah ingin melompat keluar dari dadanya. "Tidak... ini tidak mungkin terjadi," pikirnya. Ia mencoba mencari keberanian dalam dirinya untuk berkata sesuatu, namun setiap kata yang ingin ia ucapkan seperti tersangkut di tenggorokan. Juan mengendurkan pelukannya sedikit, namun hanya untuk memutar tubuh Magika agar kini mereka saling berhadapan. Tatapan matanya yang dalam seolah tak memberinya ruang untuk melarikan diri. "Percayalah, aku akan selal

