bc

Arrogant Alpha [Bahasa Indonesia]

book_age16+
2.2K
FOLLOW
18.1K
READ
alpha
mate
arrogant
luna
fairy
bxg
mystery
campus
another world
supernatural
like
intro-logo
Blurb

(Book 1 in the Immortal Series)

Nickholas pernah jatuh cinta, hingga ia benar-benar dihempaskan sampai ke jurang kematian. Sayangnya bukan ia yang mati, melainkan orang terkasih.

Ia tahu, dalam sejarah belum pernah ada kaumnya yang bersanding dengan manusia.

Masa kelam yang sudah terkubur berbelas tahun lamanya akhirnya muncul secara perlahan menyisakan luka dan dendam yang selama ini ia rasakan. Secara tak sadar, karena dendam yang menggebu ia tak pernah berpikir bahwa akan menyakiti belahan jiwanya dari mahkluk yang berbeda.

Ia benci terhadap manusia. Manusia pengerusak, itu pikirnya. Dan Lea adalah manusia. Manusia yang menjadi matenya.

Akankah Nick bertahan akan dendamnya?

Bisakah Lea mengobati luka yang selama ini dirasa?

Ataukah hanya kesakitan setiap hari yang selalu Nickholas berikan?

_______________________

COVER BY : Lee_Design

chap-preview
Free preview
1. [ Florine Leanith Warner ]
Seorang gadis berjalan dengan cepat sesekali menoleh ke belakang, ia mengutuk dirinya karena pulang terlalu larut. Jalanan sepi yang sedari tadi dilewatinya seakan mendukung tindak kejahatan yang saat ini sedang dihadapi.   Heidelberg adalah sebuah kota di Baden-Württemberg, di bagian Jerman Barat Daya. Bisa disebut juga sebagai kota tua, yang mana jumlah penduduknya hanya sekitar berjumlah dua ribuan. Tidak sedikit bangunan kuno yang tak berpenghuni semacam kastel dan rumah tua menghiasi jalanan. Ditambah pohon pinus beserta pohon-pohon besar pengisi lahan.   Angin dingin sayup-sayup membelai tubuh yang tertutup mantel tebal. Penggantian cuaca dari musim gugur ke musim salju berdampak kuat bagi makhluk hidup yang merasakan.  Mendekati liburan musim dingin dan juga cuaca yang mendukung, orang seakan malas dengan rutinitas kesehariannya bahkan untuk keluar ruangan.   Seakan tersadar dari pikirannya dan tidak ingat bahwa bahaya mengintainya sedari tadi, gadis itu pun menoleh ke belakang. Tepat di belakangnya jarak sepuluh meter ada sesosok lelaki paruh baya yang terlihat mabuk. Terbukti dari jalannya yang tak beraturan ditambah lagi botol minuman yang ada di tangan kirinya. Rambutnya yang terlihat berantakan dan mantel hitam yang sudah koyak menambah eksen berandal.   “Mengapa dia masih mengikutiku, sebenarnya apa yang ia mau,” desah gadis berambut cokelat tua mengambil ancang-ancang untuk berlari.  "Hei, berikan uangmu!” Pria itu semakin mendekati sang gadis.  "Lepaskan aku! TOLONG! Ya Tuhan Paman, aku tak punya uang. Aku mohon lepaskan aku!” teriak gadis itu saat tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik paksa oleh pria pemabuk.   Mencoba berontak dengan melepaskan cekalan tangan, gadis itu tak henti-hentinya mencoba. Akhirnya dengan seluruh keberanian yang ada diayunkan kaki kanannya. BUGHH !! "AHH! GADIS SIALAN, BERANINYA KAU!" ringis sang pria tersungkur sambil memegangi selangkangannya.  "Maafkan aku!" sahutnya sambil berlari kencang.  * Ia memasuki rumah dan tak lupa meraba dinding untuk menyalakan sakelar. "Malam yang menyenangkan,” guraunya sekaligus miris dengan nasibnya. Ia meletakkan bokongnya di kursi dan meneguk air hingga tandas. Florine Leanith Warner biasa dipanggil Lea dan saat ini berumur sembilan belas tahun. Tinggal di Jerman tepatnya di kota Heidelberg, Baden. Lea tinggal bersama ibu tiri dan satu orang saudara tiri. Kedua orang tuanya sudah meninggal, mendiang ibunya meninggal pada saat dirinya berumur sepuluh tahun akibat kanker rahim. Sedangkan ayahnya menikah lagi tujuh tahun yang lalu. Beliau pun menyusul sang Istri empat tahun kemudian akibat kecelakaan beruntun. Miris sekali, bukan? Benar yang dikisahkan oleh Cinderella bahwa hidup bersama ibu dan kakak tiri itu sangat menyebalkan, walaupun rumah yang ia tempati adalah rumahnya sendiri. Dan sekarang Lea merasakan apa yang dirasakan juga oleh tokoh cerita dongeng itu. Sebenarnya, Lea sudah cukup muak atas sikap mereka yang semena-mena. Tapi ia tak akan pernah meninggalkan rumahnya, karena yang ia tahu dan ia yakini bahwa dirinyalah yang berhak dan jika memang harus ada yang pergi bukan dirinya melainkan mereka.  "Baru pulang kau rupanya gadis pembangkang!" Baru saja kita membahas mereka dan ternyata sudah menampakkan wujud aslinya. Sebut saja Gracellia Qenand gadis cantik berumur 23 tahun. "Dari mana saja kau?!" tanyanya sambil melipat tangan di dan bersender di dinding.  "Kau tahu aku, Grace!"  "Sudah sering kali ku bilang panggil aku kakak, Adik Kurang Ajar!" emosinya.   "Cih, gila hormat kau ternyata. Dan sejak kapan kau lahir dari rahim ibuku? Kita tak mempunyai ikatan darah sedikit pun!" sergah Lea. Telinganya memerah mendengar perkataan yang tidak bermutu karena setiap hari 'perbincangan' yang tak ada habisnya. "Kau!" geramnya sambil menunjuk. Matanya bahkan nyaris menggelinding di lantai.  "Ya Tuhan, Kak. Ini sudah tengah malam jangan membuat keributan," tampik Lea lelah mendengar omelan sang kakak. Sudah lelah fisik, batin juga.  "Oh, akhirnya kau pulang juga, Anak Sialan!" ucap wanita paruh baya yang sedang memakai masker wajah menghentikan perseteruan di tengah malam.  Apa? Anak Sialan? Aku anak ayah dan ibuku, Bodoh! geramnya dalam hati.  "Mom, gadis cilik ini sudah membuat aku marah setiap harinya. Mengapa tidak kau usir saja dia dari sini!" adu Grace pada mommy tersayangnya.  Lea menghela nafas kasar sambil memutar bola mata.  "Dengar Kakakku yang cantik tapi bodoh. Aku pemilik rumah ini, jika ada yang harus pergi itu bukan aku melainkan kalian berdua. Ingat! Satu lagi mengingat wasiat ayah di usia ku yang akan menginjak 21 tahun. Aset semua dari perusahaan, rumah, mobil, bahkan florist dan restoran yang dikelola mama akan menjadi milikku.  "Jadi kalian jangan macam-macam denganku atau aku akan menyingkirkan kalian dari rumah ini. Aku sempat berpikir bagaimana jika kalian keluar dari rumah ini, dan menjadi gelandangan. Mengharukan sekali bukan?" tegas Lea sambil berjalan menuju lantai dua tepat kamarnya berada.  "Kau tidak bisa melakukan itu!" geram Grace berteriak.  Langkah Lea menaiki anak tangga terhenti mendengar ucapan Grace. Seketika ia menatap ke lantai bawah. "Kenapa tidak? Mengingat perlakuan kasar kalian selama ini terhadapku. Kalian hanya menumpang. Aku tuan rumahnya,” ucap Lea tenang.  "Tenanglah Grace, Lea tidak akan mengusir kita. Kita juga yang sudah menjalankan bisnis ayah. Jadi kita yang tahu semuanya."  "In your dream, Mom. Apa kalian tidak pernah berpikir siapa dalang dari balik bisnis ayah? Aku yang selalu mengawasi setiap menitnya. Bahkan aku tahu biaya pengeluaran setiap bulan yang selalu melebihi dari keuntungan, dan itu semua disebabkan anak kesayanganmu.Kalian pikir aku bodoh? Aku mendiamkan karena aku berpikir itu harga yang pantas untuk kalian karena sudah mengelolanya dan untuk biaya masa depan jika sewaktu-waktu aku menyingkirkan kalian berdua," sinis Lea menatap mereka berdua yang sekarang tercengang mendengar.  Lea pun melanjutkan langkahnya. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.5K
bc

Mrs. Rivera

read
45.2K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.1K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook