Fandi, yang sedang menunggu di ruang tamu, mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat kondisi putrinya. Dengan nada penuh keheranan dan kebahagiaan, ia berkata, "Wah, kayaknya putri ayah sedang bahagia?" Evelyn pun bertanya, "Emang aku kelihatan bahagia, ya, Ayah?" Fandi mengangkat kepalanya, matanya berbinar melihat putrinya yang ceria. Dengan senyum tulus, ia mengangguk dan berkata, “Ya, keliatan sekali. Apa yang membuat kamu bahagia?" Evelyn menggeleng pelan dan tersipu-sipu, lalu menjawab sambil menundukkan wajahnya, "Em, rahasia, Ayah." Fandi hanya tertawa kecil mendengar jawaban itu, lalu tidak memaksa Evelyn untuk bercerita. Ia hanya berkata dengan lembut, "Ok, ok. Semoga nanti kamu mau cerita sama Ayah, ya." Setelah mendengar itu, Evelyn tersenyum sambil mengangguk pelan. Ia p

