1. MEET AGAIN

1434 Words
Kehidupan yang begitu sempurna membuat Daffin Ellard Kyler tumbuh menjadi seorang yang segala sesuatu harus tertata dengan rapi. Memiliki tubuh yang begitu sempurna membuat setiap wanita berkeinginan menjadi kekasihnya. Matanya yang biru seperti lautan menjadi ciri khas seorang Presdir di Kyler Group. Rahang yang di pahat begitu sempurna serta aroma maskulin yang di berikan membuat siapapun tertunduk hormat padanya. Daffin menjadi penerus tunggal Kyler Group dengan ide-ide briliant-nya membuat Perusahaan keluarganya menjadi salah satu perusahaan yang berpengaruh penting di Inggris. Kejeniusannya menyusun strategi membuatnya harus bertemu dengan seorang putri tunggal keluarga Hyledd, Zoe Adriana Hyledd.  ~~~ - London, Inggris - Suasana di salah satu Restaurant ternama di Inggris terlihat begitu mewah dengan dekorasi klasik ala kerajaan Inggris. Alunan musik yang begitu merdu menyapu indra pendengaran membuat setiap orang menikmatinya. Gelak tawa yang begitu jelas terdengar dari sisi pojok kanan yang memperlihatkan seorang keluarga yang asyik memuji seorang perempuan cantik yang berada di hadapannya. "Kau terlihat semakin cantik setelah kepulangan mu dari Las Vegas, Zoe" Ny. Gwenith memuji Zoe yang menjadi anak dari sahabat suaminya. Zoe terlihat begitu senang mendapat pujian dari Ny. Gwenith hingga membuatnya tersenyum malu. "Terima kasih, Ny. Gwenith" Tn. Darrio terlihat begitu gelisah menunggu putranya yang tak kunjung juga tiba. "Dimana anakmu? Kenapa sampai sekarang belum datang juga?" Tn. Darrio menatap jam yang berada di tangan kanannya. Zoe memperlebar senyumnya saat Tn. Darrio menyinggung soal kedatangan putra sulungnya. "Baiklah, Akan Aku hubungi dia kau jangan gelisah seperti itu. Tenanglah.. " Ny. Gwenith meraih ponsel yang berada di samping kirinya dan menelpon putranya. "Zoe, apa mungkin kau masih ingat dengan Daffin?" Ucap Tn. Darrio. Zoe mengangguk tersenyum tanpa banyak berkomentar. "Katanya, Dia sudah sampai.. " Ny. Gwenith menatap suaminya yang asyik menyantap makan malamnya. Zoe adalah orang yang pertama menatap arah pintu menunggu kedatangan Daffin. ***** Daffin dengan setelan tuksedo navy miliknya berjalan begitu tegap dengan wajah yang datar tanpa senyum menatap segerombolan orang yang sejak tadi menunggunya. Zoe terus menatap Daffin hingga Daffin duduk di hadapannya. Daffin memberi salam pada Tn. Jeff dan Ny. Kenisha dengan senyum tipis di sudut bibirnya. "Lama tidak melihatmu, Daffin" Tn. Jeff tersenyum menatap Daffin. "Yah.. Senang bertemu dengan mu kembali, Tn. Jeff" Balas Daffin tersenyum. Zoe terus saja menatap Daffin yang tengah asyik bercengkrama dengan kedua orang tuanya. Saat yang paling di tunggu oleh Zoe, dimana ia bisa kembali bertemu dengan Daffin. Daffin sejak kedatangannya sama sekali tidak menatap ke arah Zoe hingga membuat Zoe terlihat murung menyantap makan malamnya sampai Tn. Darrio menyinggung topik utama malam ini. Wajah Zoe seketika berubah dan mendengarkan secara seksama ucapan Tn. Darrio. "Daffin... Jeff ingin meminta bantuanmu sedikit" Ucap Tn. Darrio menatap putranya. "Yah... Kalau Aku bisa, pasti akan Aku bantu" Nada suara Daffin sudah terlihat lebih ramah dari sebelumnya. "Jeff ingin kau membantu Zoe dalam mengurusi perusahaan---" "Ya.. Aku berencana memberikan tanggung jawab penuh pada Zoe di Perusahaan. Tapi, Zoe tidak memiliki dasar di bidangnya. Jadi, Aku ingin dia banyak belajar darimu. Aku harap Kau tidak keberatan, Daffin" Tn. Jeff meraih tangan Daffin dengan wajah memohon. Wajah Daffin berubah tegang, menatap ke arah Zoe yang sejak tadi menatapnya. Zoe tercekat saat matanya bertemu dengan Daffin. "Maksudnya, Aku harus menemaninya bekerja di Perusahaan Anda?" "Bukan Daffin, Zoe yang akan bekerja di perusahaan milikmu untuk sementara waktu sambil ia bisa banyak belajar darimu." Daffin mengangguk dan mengulas senyum tipis. "Tapi, sikapku di luar dan di dalam perusahaan itu berbeda Tn. Jeff. Aku mungkin sangat keras untuk masalah pekerjaan. Apa mungkin, dia akan baik-baik saja?" Daffin kembali menatap Zoe dengan tatapan dingin membuat tubuh Zoe bergidik. "Daffin, Jangan terlalu keras pada---" "Aku baik-baik saja Ny. Gwenith. Aku akan bekerja lebih keras" Zoe tersenyum menatap Ny. Gwenith. "Baikah, jika Kau bisa menerimanya" Tn. Darrio dan Tn. Jeff dapat tersenyum lega setelah Daffin menyetujui permintaan keduanya. Ny. Gwenith kembali mempersilahkan semuanya menyantap makan malam dengan topik yang berbeda. ***** - Kyler Group - Zoe terlihat cantik mengenakan kemeja putih dengan rok selutut berwarna milo. Rambut yang terurai panjang semakin menambah kecantikannya. Perasaan senang serta deg-degan menyatu dalam dirinya, lalu mengantarkannya menuju ruangan Daffin. Tok... Tok... Tok... Zoe menarik gagang pintu dan berjalan menuju Daffin yang saat ini tengah duduk di kursinya menatap laptop yang berada di hadapannya. "Oh.. Kau sudah datang rupanya." Raut wajah yang begitu datar, serta suara yang terdengar sangat dingin membuat Zoe sedikit menciut. "Apa yang ingin, Kau pelajari disini Nona Hyledd?" "Kata Tn. Darrio, Aku bisa membantumu menangani beberapa pekerjaan kecil sambil Aku bisa belajar darimu" Ucapan yang begitu hati-hati serta tatapan Daffin yang begitu menyeramkan membuat jantung Zoe berdegub kencang. "Apa kau mampu?" Zoe mengangguk menatap Daffin dengan tatapan dinginnya. "Okay.. " Daffin melempar sebuah map yang berisi perjanjian perusahaannya dengan beberapa kliennya ke hadapan Zoe. "... Baca dan pelajari itu! Kau bisa keluar sekarang!" Zoe tersentak saat Daffin melepar map padanya. "Hm.. Baik. Tapi, dimana ruanganku?" "Apa?!.." Daffin berdiri dari kursinya dan berjalan menuju ke tempat dimana Zoe berdiri. Zoe beringsut mundur saat Daffin semakin dekat padanya. "... Ruanganmu ada bersama para staff Nona Hyledd. Ini bukan perusahaanmu, dimana kau bisa mendapat kan ruanganmu sendiri. Ini perusahaanku, dan statusmu disini sama seperti staff yang lain. Kau paham?" Zoe menurunkan pandangannya, dan mengangguk mengerti di hadapan Daffin. "Aku sudah bilang semalam, Aku sangat berbeda jika di perusahaan. Aku---" "Yah! Aku tau, itu memang sifatmu. Terima kasih, Aku permisi" Zoe kesal dan meninggalkan Daffin yang belum menyelesaikan ucapannya. Daffin menatap Zoe dengan rahang yang terlihat begitu keras. Zoe menghela napas panjang setelah ucapan yang keluar begitu saja dari bibirnya. "Zoe harusnya kau bisa menahannya" "Dia pasti sangat kesal, karena kau menyela ucapannya" Zoe terus bergelut dengan dirinya sendiri, berjalan menuju meja miliknya yang berada tepat di depan ruangan Daffin. "Nona Hyledd..?" Seseorang menyapa Zoe dengan menepuk pundaknya. "Ya..?" "Maaf, Aku belum memperkenalkan diri padamu. Aku Liam Hillard, Asisten Pribadi Tn. Kyler.. " Liam tersenyum ramah menatap Zoe. "... Aku sudah di beritahu oleh Tn. Darrio tentangmu dan juga harus membantu mu disini." Zoe membalas senyum Liam dengan begitu elegen. "Ya... Terima kasih, Tn. Hillard" "Kau bisa memanggilku, Liam" "Ah.. Okay, Liam" "Ohya.. Ini sudah jam makan siang Tn. Kyler, Kau bisa masuk dan memberitahunya." "Ha?... " Zoe menatap ruangan Daffin yang terlihat sangat menyeramkan bila masuk kembali ke dalam. "Tn. Darrio berpesan, Kau harus bisa lebih akrab dengan Tn. Kyler" Zoe tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejut dari wajah cantiknya. "Tapi.. Kau kan As---" "Ini juga demi kebaikanmu, Nona Hyledd" Liam tersenyum menatap Zoe yang masih mematung sebelum meninggalkannya. Zoe menarik napas panjang menatap Daffin yang berada di balik sebuah kaca yang menjadi ruangannya. Zoe berjalan dengan begitu hati-hati setelah ia membuka pintu ruangan Daffin. "Permisi.. Daffin, apa mungkin kau ingin makan sesuatu? Tn. Hillard memberitahu ku, kalau ini sudah jam makan siangmu." Ucapan Zoe kembali mendapat tatapan dingin dari Daffin. "Apa kau tidak di ajarkan tata krama? Masuk dan berbicara lebih sopan!" Zoe yang tadinya berdiri di ambang pintu melangkah lebih dekat dan menutup pintu ruangan Daffin. "Apa kau ingin makan sesuatu? Aku bisa memesankannya untukmu" "Jangan memanggil ku Daffin, Aku disini sebagai atasanmu Nona Hyledd. Aku harap kau tau batasan, dan tau diri sedikit.." Ucap Daffin menatap Zoe dan kembali menatap layar laptop yang berada di hadapannya. Zoe terlihat kesal dengan ucapan Daffin yang sedikit kasar padanya. "Okay.. Maafkan Aku, Tn. Kyler. Jadi, Anda ingin makan siang apa? Atau apa yang Anda inginkan?!" "Aku ingin kau yang pergi membelinya. Di ujung jalan sana, ada sebuah restoran. Kau tinggal sebut namaku, pelayan disana akan memberikanmu makan siangku. Kau paham? Pergilah!" Zoe meninggalkan Daffin tanpa sepakata pun, dan bergegas menuju restoran yang di maksud oleh Daffin. Sekitar 2 km, Zoe berjalan dengan sepatu yang lumayan tinggi membuat kakinya memerah. "Permisi.. Aku disuruh oleh Tn. Kyler untuk mengambil makan siangnya" Ucap Zoe pada seorang pelayan yang berdiri di ambang pintu masuk sebagai Gritter. "Baik, Nona. Tunggu sebentar" Pelayan itu kembali membawa kotak kecil di tangannya dan memberikannya pada Zoe. "Ini, makan siang Tn. Kyler" "Baik, Terima kasih" Zoe meninggalkan restoran itu dengan senyum yang begitu ramah. Zoe penasaran menatap kotak kecil di tangannya dan sedikit mengintip isi di dalamnya. "Ternyata dia belum berubah... Masih saja hanya memakan beberapa sayuran. Padahal, masih banyak makanan yang lebih enak dari ini.. " Zoe kembali ke ruangan Daffin membawa makan siang yang Daffin suruhkan. "Ini pesananmu, Aku permisi" Zoe menaruh kotak kecil itu di atas meja yang berbentuk persegi panjang di hadapannya. "Hm... " Jawaban singkat tanpa ucapan terima kasih berhasil membuat Zoe kembali menatap kesal pada Daffin, sedangkan Daffin masih saja menatap layar laptopnya dan mengacuhkan Zoe. Pintu kembali tertutup dan Daffin tersenyum dengan gaya smirk-nya menatap kotak kecil yang Zoe bawakan. -----
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD