Daniel merasa jika ia memang harus menuruti perintah Kakak iparnya, apalagi Kakak iparnya saat ini terlihat sedang tidak baik-baik saja. Daniel mengajak Quena untuk segera keluar dari mobil bersamanya dan membiarkan Kaisar dan Dea berbicara hanya berdua saja. Saat ini tatapan Kaisar menajam membuat Dea juga memperlihatkan tatapannya yang tajam, Deanya benar-benar marah padanya membuatnya menghela napasnya. Kaisar memegang tangan Dea namun Dea menghempaskan tangannya. "Jadi kamu beneran marah sama Mas dalam waktu yang lama?" Tanya Kaiasr. Dea memilih diam karena lama bagi Kaisar itu sebenaranya hanya hitungan jam. "Mas itu sibuk Dea karena banyak yang harus Mas kerjakan, kamu kan tahu kalau Mas sekarang memimpin beberapa perusahaan," ucap Kaisar. Kaisar meletakan tangannya diwajah Dea dan

