Pelayan itu mengangguk. “Benar, Nona. Harga gaun ini sekitar, dua ratus tiga puluh lima miliyar.” “Apa?!” Shania tercengang mendengar harga gaun itu. “Apa kau sudah gila! Mana ada gaun pengantin harganya sampai mencapai ratusan miliyar? Apa kalian mau merampokku?!” bantah Shania tidak percaya dengan harga gaun itu. Walau pun Shania putri kedua Handoko Pramono, namun dia berasal dari keluarga biasa saja, bahkan pendidikannya pun tidak terlalu tinggi. Makanya sangat wajah, kalau wawasannya dibidang fashion sangatlah kurang. Tidak banyak desainer – desainer terkenal yang dia tahu. hanya perancang – perancang busana dalam Negri yang dia kenal, itu pun hanya Sebagian saja. “Maaf Nona. Tapi harga gaun ini memang semahal itu.” Pelayan itu mencoba menjelaskan. “Ini adalah gaun hasil karya Davin

