Cinta Cita~53

1324 Words

Duta menahan napas, ketika baru saja membuka pintu. Belum sempat ia membuka mulut, tubuhnya langsung bergeser paksa karena Rinai masuk sambil menabrak sisi tubuhnya. Jadi, orang yang menekan belnya tanpa henti, adalah sepupunya sendiri. “Mas! Kenapa kamu nggak pernah ngomong kalau si Cita itu tetanggamu?” oceh Rinai kemudian bersedekap di tengah ruang tamu, tanpa duduk di salah satu kursi. “Jadi, yang beli rumah di depan itu orang tuanya?” “Ngontrak, bukan beli,” ralat Duta dengan nada malas. Ia berbalik dan ikut bersedekap tanpa menutup pintu rumahnya. Kedatangan Rinai ke rumah Duta, pasti karena Arya. Namun, jika sepupunya itu sudah mengetahui Cita tinggal di depan rumah Duta, itu artinya Rinai sudah bertemu dengan gadis itu. Rinai berdecih. “Masih ngontrak? Tapi ... mobil yang par

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD