Pelukan Hangat sang Pangeran

1305 Words

Marvin menatap Windy tajam, terlihat jelas di wajahnya antara kecewa dan marah karena ternyata wanita yang bersamanya tidak terbuka dengannya. “Sudah sejak awal aku merasakan ada keanehan dalam dirimu. Aku masih berfikir mungkin aku yang terlalu sensitive sebagai pria. Tapi nyatanya kau!” geramnya lalu dia menoleh “Ayo!!” Marvin menggandeng Windy menuju keluar kamar “Kita kemana?” tanya Windy dengan sedikit kawatir. Gawat! Apa aku akan di bawa ke ruangan penyiksaan? Atau aku akan di bawa ke penjara? “Diam dan ikuti saja! Tidak bisa di biarkan. Aku tidak akan membiarkanmu tersesat. Aku harus bertindak dengan cepat.” Tegasnya membuat Windy menelan ludahnya, karena seketika tenggorokannya kering. “Arnold! Siapkan mobil. Blokir semua akses rumah sakit. Pastikan tidak ada satupun mendeka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD