Eps. 82 Hati Beku

1345 Words

Rhea duduk di tepi ranjang, matanya masih terpaku pada layar ponsel yang kini terasa begitu asing. Pesan singkat dari Devan yang seharusnya membuatnya tenang justru menimbulkan sesak. “Devan…kenapa aku sekarang tidak mengenal dirimu? Kamu terasa asing bagiku. Kamu terlalu pintar menyembunyikan sesuatu di balikku,” bisiknya lirih. Suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca lagi. Frustrasi semakin menekan dadanya. Rhea mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian tangannya naik ke rambut, meremas helaian itu seolah ingin mengeluarkan semua rasa sakit dari kepalanya. Namun, bukannya reda, justru makin terasa berat. Ia melempar pandang ke ponsel di genggamannya, benda kecil yang kini hanya membawa beban perasaan. Dengan gerakan kesal, ia menaruh ponsel itu dengan kasar di atas tempat tidur. Suara b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD