Sudah dua bulan berlalu, aku tidak lagi mendapat paket teror dan pesan singkat dari peneror itu. Malam itu adalah pesan pertama dan terakhir yang aku terima. Benar dia sudah berhenti atau hanya mengulur waktu menunggu lengahku, aku tidak tahu pasti. Besok sekolah Aruni mengadakan wisata ke kebun binatang. Kegiatan yang hanya akan dihadiri oleh anak-anak saja. Aku jadi se-protektif itu dengan keluargaku, belum tenang meski sekarang suasananya tampak tenang, tanpa mengetahui siapa dalang dari peneror-an itu. “Mas, nggak ada orang tua yang ikut kegiatan kali ini,” protes Asha saat aku bilang ingin tetap mengikuti Aruni ke acara wisata sekolahnya. Aku memilih diam sambil menikmati potongan buah di pangkuanku. Malam ini, anak-anak tidur lebih awal. Deka dan Disha juga sudah kami latih

