“Ouch!” Elin terkejut saat merasakan ban mobilnya pecah. Ia baru saja pulang dari RPA mengunjungi Bagus yang kini sudah mau ditemui tim pengacara. Teman-temannya yang lain pulang dengan kendaraan masing-masing yang sayangnya tidak searah dengannya. Elin bernapas lega jalan yang ia lewati tidak begitu padat disaat jam-jam pulang kerja seperti ini. Mungkin hal itu terjadi karena letak RPA cukup jauh dari pusat kota. Langit hanya menyisakan sedikit cahaya. Menandakan sebentar lagi sore akan berubah jadi malam. Elin masih menjalankan mobilnya dengan mengurangi kecepatan. Mengingat pesan-pesan Daniel tentang apa yang harus dilakukan saat tiba-tiba ban mobilnya pecah seperti ini. Perlahan, ia menghentikan mobilnya di bahu jalan. Di samping kiri dan kanan jalan terdapat lahan kosong yang ditumb

