92. promise

1485 Words

“Makan dulu, jangan sampai Albi sadar kamu kelihatan kaya mayat hidup.” Alea membawa satu paperbag penuh makanan. “Mamah yang buat.” Ajeng muncul, “Hargai usaha Mamah. Buatnya pakai cinta itu loh,” Ajeng membujuk dengan senyum dan berhasil. Isyana memang tersenyum, tapi tatapan wanita itu masih terlihat kosong, sedikitpun tidak b*******h. Sebenarnya tidak hanya Isyana yang merasakan hal serupa, perasaan khawatir dimana Albi belum juga menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Selepas operasi, Albi dinyatakan koma. Lelaki itu masih belum sadar, kedua matanya tertutup rapat, yang membuat Isyana merasa dunianya tidak lagi sama. Sedikitpun ia tidak meninggalkan Albi, ia tetap berjaga di rumah sakit selama dua puluh empat jam, meninggalkan Albi hanya sebatas keperluan ke kamar mandi saja, selebihny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD