Bba 51. Keputusan Bram

1531 Words

"Bagaimana dengan calon anak kita, Mas? Dia baik-baik saja, kan?" Anggia memegang perutnya yang masih rata. Saat tersadar bahwa dirinya berada di rumah sakit, Anggia langsung panik sebab teringat kejadian tadi siang setelah ia pulang dari rumah Bram. Perutnya tiba-tiba saja terasa sakit. Anggia mencoba menahan rasa sakit itu dengan merebahkan diri di atas tempat tidur, tetapi sia-sia. Rasa nyeri makin hebat dan akhirnya ia tidak sadarkan diri. "Dia baik-baik saja." Raga menjawab seraya menggenggam jemari sang istri. " Untuk sementara waktu kamu harus bedrest. Jangan banyak pikiran dan jangan terlalu lelah," ujarnya, menyampaikan apa yang Dokter Nurma katakan padanya. "Mama bilang, kamu habis mengantarnya menemui Tante Salma. Apa itu benar?" Anggia mengangguk lemah. "Ya. Aku mengant

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD