Bab 52. Ultimatum Ayuna

1731 Words

Bram menatap lekat sang istri yang dengan telaten menyuapinya. Wajah ayu itu seakan menghipnotis hingga ia enggan berpaling. Bram tidak pernah menduga Salma akan datang untuk menjenguk, apalagi membawakan makanan kesukaannya. Kebahagiaan Bram bertambah berkali lipat karena sang putri juga datang karena mengkhawatirkannya. "Obatnya diminum dulu." Salma mengambil bungkusan obat di atas nakas setelah makanan yang ia bawa habis tak bersisa. Namun, pergerakannya terhenti ketika Bram memegang lengannya. "Terima kasih," lirihnya dengan menatap sayu. "Terima kasih untuk apa?" Salma balas menatap suaminya. "Mama sudah bersedia menjenguk Papa dan membawakan makanan. Rasanya Papa langsung sehat," jawabnya dengan sedikit berkelakar. "Sama-sama. Aku, kan masih istri Mas. Masih mempunyai kewaji

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD