Syafi mengangkat kepalanya menatap Rapunsel yang masih terlihat kesal padanya. "Kamu ingat perayaan satu bulan pak Aqlan di perusahaan?" tanya Syafi. "Ah, iya. Aku baru ingat, semenjak hari itu kamu sering tidak masuk," ucap Rapunsel. "Belum lagi paginya kamu datang ke perusahaan dan menitipkan surat pada resepsionis untuk di berikan ke Pak Aqlan, tapi kamu tidak di ijinkan pergi sebelum bertemu dengan Pak Aqlan. Satu lagi, kamu sempat lama berada di ruangan Pak Aqlan sebelum akhirnya pulang," ucap Rapunsel. "Kamu tahu sedetail itu, tapi kamu tidak pernah bertanya padaku? Berarti cerita karyawan di kantor sudah lama bukan?" tanya Syafi yang kini terlihat marah. "Memang, hanya saja gua enggak mau ambil pusing. Bukan gua enggak peduli sama lo, tapi lo sendiri jarang mengambil libur bukan?

