Aqlan tidak menjawab, ia terus berjalan menghampiri Syafi. Syafi pun memilih untuk ke belakamg mejanya berharap, dengan begiti Aqlan tidak akan semakin mendekatinya. Namun dirinya sadar, seberusaha apapun dirinya menghindar saat ini tidak akan ada gunanya. Bosnya tidak akan berhenti untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. "Bapak mau ngapain ke sini? apa dengan ucapan para karyawan tadi bapak masih tidak mengerti? Oke, saya enggak peduli jika di luar kantor, tapi untuk di kantor pak. Tolong bekerja sesuai ruls. Saya sekertaris bapak, bukan pemu** naf** bapak," ucap Suafi yang sudah lelah dengan Aqlan. Sungguh, ia tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan ketika ia mencoba kabur saja, ia tidak bisa pergi. Seharusnya, dirinya bisa saja kabur ketika pergi ke rumah orwng tuanya. Namun, dirinya p

