Papper Bag

1094 Words

Melihat benda yang ada di depan kamar hotelnya membuat Owen merasa murka. Dia kembali menutup pintu dan ingin melihat reaksi sang istri manakala melihat benda itu. Owen justru melupakan inginnya mencari korek api, dia memilih kembali duduk dengan tangan terlipat dan mata fokus ke layar televisi. Entah apa yang sedang tayang di televisi, dia juga tidak tahu, karena tatapan mata itu sebenarnya kosong. Dia melihat sang istri yang baru keluar dari dalam kamar mandi dalam keadaan rambut setengah kering, karena di dalam dia pasti sudah mengeringkannya dengan menggunakan hair dryer yang tersedia di dalam kamar mandi itu. Jihan memoles tipis wajahnya, setelah dia merasa rapi, dia berkata tanpa menoleh ke arah lawan bicara dan hanya mengarahkan pandangan ke depan cermin. ”Mas. Kamu mau sarapan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD