Sentuhan Membakar Jantung

1572 Words

Jihan baru keluar dari dalam toilet dan berpapasan dengan Robert yang juga baru dari dalam toilet. ”Jihan…” sapanya membuat Jihan menoleh dan mengembangkan senyum. ”K-Kak…” “Robert.” Sambungnya sambil mengulurkan tangan, mereka berdiri di depan wastafel yang terlihat dari luar. ”Jihan.” Sambutnya tersenyum. ”Kamu pasti sudah lupa, kalau kita bukan pertama kali bertemu?” Tatap Robert membuat Jihan merasa bersalah, karena tidak mengingat wajah orang lain. Ya, dia memang kurang bisa menghafal wajah seseorang jika orang itu belum lama berinteraksi dengannya, atau hanya berinteraksi satu atau dua kali saja. Baisanya ada sang manager yang selalu membisiki Jihan ketika dirinya berhadapan dengan orang-orang penting, karena sudah bisa dipastikan Jihan tidak mengingat mereka. ”Tentu saja inga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD