44. Liburan

1440 Words

Renata tak berhenti menatap Mira, melihat bagaimana wanita paruh baya itu tertawa seperti orang gila. Kenapa? Apa yang sebenarnya Mira tertawakan? Apakah wanita itu tengah menertawakan dirinya? Mira tak berhenti tertawa hingga memegangi perut bahkan air mata tampak lolos dari ujung mata. Tawanya baru berhenti setelah dirinya merasa puas. “Hah … ya ampun, lama-lama aku bisa mati karena tertawa.” “Aku tidak tahu apa yang kau tertawakan tapi, sebaiknya katakan saja yang sebenarnya. Jika tidak, hukuman anak tersayangmu akan lebih berat bahkan aku juga bisa membuatmu menemaninya di penjara,” ucap Renata dengan keseriusan tercetak di wajah. Ia sudah menyiapkan alat perekam suara, menyimpannya di dalam tas untuk merekam suara Mira saat membongkar kebusukannya. Mira memperhatikan Renata denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD