"Nduk, cepat katakan apa yang terjadi??" Nenek Teresa tidak sabar mendengar apa yang terjadi kepada cucunya hingga menangis seperti ini.
Teresa melepaskan pelukannya, lalu menghapus air mata yang menempel dipipinya. Teresa menggelengkan kepalanya tanda dia apa-apa.
"Tere nggak papa Uty, Tere cuma kangen aja sama Uty." Ucapnya. Merindukan neneknya memang tidak berbohong, tapi mengatakan dia baik-baik saja tentu berbohong. Dia tidak ingin neneknya khawatir kepadanya.
"Kamu nggak lagi bohong sama Uty kan, Tere?" Tanya nya lagi. Bagaimana pun juga insting orang tua itu tidak pernah meleset.
"Bener Uty.. nih Tere punya beberapa oleh-oleh buat Uty. Sebelum Tere kesini Tere pergi ke Bali juga." Teresa kini sudah bisa mengatur wajahnya.
"Dari mana kamu punya uang?" Pertanyaan itu yang membuat
