"Hallo, kak Hans" gumam Brielle kala mata bulat miliknya menatap pria tampan tepat di depannya. Namun kalimat sapaan itu tak pernah sampai di telinga sang dokter, semua gemuruh cinta di hati hanya Brielle pendam berharap suatu saat Hans sadar. Tapi apa benar Hans punya insting bagai dukun untuk mengetahui perasaan Brielle? Bagaimana kisah cinta manis antar seniman lukis dan dokter spesialis ginjal ini bisa bersatu bila keduanya sama-sama bungkam?

Aku tidak bisa mendeskripsikan lelaki di depanku ini dengan seribu kata sekalipun. Bagaimana tidak? Sejak kami bertemu, lelaki ini selalu keras kepala untuk menunggu dan melakukan apapun untukku. Tapi aku sama sekali tidak risih dengan kehadirannya di sekelilingku. Dia tak pernah mengungkapkan siapa jati diri sebenarnya, apa yang harus aku lakukan bila dia seorang penjahat yang hadir dalam hidupku?

Hampir setiap malam aku mendengar jeritan orang-orang, setiap jeritan memilukan di iringi dengan lolongan yang bersahut-sahutan. Great beast, satu-satunya makhluk buas jelmaan srigala namun dengan tubuh setinggi dua meter. Makhluk inilah yang menjadi raja dari sekian ratus makhluk peneror di malam-malam yang ku lalui. Di bekali dengan indra penciuman yang sangat tajam, hanya dengan setetes darah saja Great beast mampu mendeteksi lawannya dari jarak ratusan meter. Dan aku sebagai manusia biasa harus bertahan hidup dengan perlawanan seadanya, membawa tongkat besi belumur darah dari puluhan makhluk pemakan manusia. Hanya bersenjatakan pipa besi inilah aku akan terus bertahan hidup dan keluar dari kota mati ini.

Ellaine Johanson, seorang gadis metropolitan dengan segala kemewahan ditangannya, kecerdasan, gelar doktor, kekayaan, dan kecantikan luar biasa memikat. Mata hijau, rambut coklat oranye terang, bibir penuh nan menggoda dan tubuh bak gitar Spanyol. Lelaki manapun pasti terlena dengan semua kesempurnaan Ellaine. Tapi pernahkan ia membayangkan kehidupan cintanya semulus prestasi akademik dna kecantikan wajahnya? Akankah kisah cinta Ellaine mampu menandingi indahnya cerita para Putri Disney dari Negeri dongeng?

Menjadi wanita mandiri dan jauh dari kata modis nan bergelimang harta membuat Cassandra mengerti bagaimana cara bertahan hidup yang sesungguhnya. Bertahan sendirian di Kota Metropolitan Jakarta bukan perkara yang mudah untuk wanita seusianya. Apalagi harus menghadapi berbagai permasalahan di tempat ia bekerja, membuat Cassandra makin jauh dari angan-angan masa kecil tentang indahnya dunia orang dewasa. Hidupnya makin lengkap dengan lautan derita saat pertemuan sialnya dengan Bryan terjadi. Bukan karena dijodohkan atau perkenalan sepasang muda-mudi nan manis, tetapi karena tragedi pemalsuan data perusahaan. Cassandra tidak berkutik melawan kearoganan Bryan sang CEO Anderson Future Group di depannya, bukan karena sifatnya saja tetapi hidupnya sedang terancam di ujung tanduk. Kehadiran Bryan mampu membuat kaki Cassandra makin dekat dengan pintu neraka. "Pilihannya hanya dua, penjara atau menikah denganku" paksa Bryan sang CEO arogan.