KarmaUpdated at Dec 1, 2023, 18:45
Cerita ini adalah sebuah cerpen bergenre dewasa yang saya tulis sudah agak lama.
Belum pernah saya publish ke platform mana pun.
Enjoy.
_________
Namanya Kristin.
Papanya Cina, mamanya Jawa, sedangkan Kristin perpaduan antara keduanya.
Bukan sembarang perpaduan campur aduk yang hasilnya nggak karu-karuan. Kristin adalah contoh sebenarnya dari proses seleksi alam. Dia mendapatkan kelebihan-kelebihan dari kedua sisi genetis orang tuanya. Rambutnya hitam lurus panjang dan kulitnya putih bersih seperti Papa. Matanya tak terlalu sipit tapi juga tak terlalu lebar, mata indah yang proporsional dan serasi dengan wajahnya. Tubuhnya tinggi semampai dan padat berisi dengan lekuk-lekuk yang aduhai seperti Mama.
Kristin tahu kalau dia cantik, bahkan sejak kecil. Tapi dia selalu merasa kalau dia tak diterima oleh kedua dunia yang berbeda itu. Kristin tak diterima oleh kawan-kawan Cinanya, Kristin juga sering dikucilkan oleh teman-teman Jawanya.
Semua itu membuat Kristin tumbuh menjadi gadis yang mandiri, individualis dan realistis.
Dia tak pernah bercita-cita aneh seperti teman-temannya yang lain. Dia hanya ingin hidup berkecukupan. Dan dia tahu modal terbesar yang dia miliki adalah kecantikannya.
Setelah lulus sekolah, Kristin bekerja sebagai seorang pramugari. Dengan kecantikan yang dia miliki, bukan satu dua kenalan yang ingin mempersunting Kristin sebagai istri. Tapi Kristin tahu, dia harus selektif, karena dia tak mau hidup susah. Dan kesempatan itu pun datang.
Kristin menjadi istri simpanan seorang pejabat pemerintahan.
Cita-cita Kristin pun terkabul. Dia hidup berkecukupan. Suaminya memberinya rumah, jatah bulanan, mobil dan hampir semua yang Kristin inginkan. Kristin tak perlu bekerja lagi. Hari-harinya hanya diisi shopping, jalan, menjaga kebugaran dan kecantikan.
Kehidupan rumah tangga Kristin bagaikan boneka Barbie.
Boneka cantik yang harganya mahal, dielus dan disayang sekali dua dalam sebulan, lalu dipajang di lemari kaca. Di saat sang pemilik datang dan ingin bermain dengannya, dia akan dikeluarkan dari lemari lalu dielus-elus sebentar dan dimainkan, setelah puas, dia akan dikembalikan ke lemari pajangan lagi.
Dan sebagai boneka, Kristin tak memiliki hak untuk kecewa, protes atau menuntut akan keadilan.