Seorang laki-laki yang masih menyandang gelar mahasiswa dengan hobi menulis dan menikmati hidup sebagaimana dengan yang diinginkan. Tidak menyukai hal-hal yang terlalu terikat dan alergi terhadap makanan yang berbau air samudera.
10 tahun yang lalu, 12 Messenger of The Creator turun ke bumi dan membawakan sebuah pesan untuk umat manusia di mana mereka akan menerima hukuman dari Sang Pencipta. Hukuman itu berupa penyatuan daratan menjadi satu benua dan munculnya menara raksasa. Untuk bisa membebaskan mereka dari hukuman itu, mereka harus bisa mencapai puncak dan menyatakan keinginan mereka kepada Sang Pencipta. Namun, sebagai bentuk kemurahan hati dari-Nya, manusia diberikan berbagai macam kemampuan yang bisa mereka gunakan untuk membantu mereka mencapai puncak. Mereka disebut sebagai Bellator.
Namun, tidak semua Bellator di benua baru ini mampu memiliki kemampuan yang kuat untuk melakukan penaklukan menara. Dia adalah Galam Isiros. Dia seorang Bellator dengan peringkat rendah karena kemampuan yang dia miliki bukanlah kemampuan yang berguna dalam pertarungan yaitu Space Bag. Sebelum ia berakhir menjadi seorang Bellator, Galam menjadi seorang Profesional Gamer. Namun pencapaiannya itu seketika sirna setelah 12 Messenger of The Creator turun ke bumi.
Saat ini, ia bekerja sebagai Carrier yang bertugas untuk membawa barang-barang hasil jarahan dalam penaklukan. Walaupun ia sudah memasuki banyak lantai penaklukan yang bahkan memiliki tingkat kesulitan semakin tinggi, uang yang ia dapatkan tetap tidak mencukupi untuk hidup. Hingga suatu hari, sebuah kejadian aneh dalam penaklukkan membuat semua anggota party terbunuh kecuali dirinya. Ketika ia diambang kematian, kekuatannya berkembang dan membuatnya berhasil bertahan hingga akhir. Hal itu membuat ia mencapai suatu pencapaian dan membuka sebuah kemampuan baru yang membawanya ke puncak menara!
Kesadisan dan perlawanan mental menjadi gejolak yang mengiringi langkah mereka dalam menumpas kejahatan yang menjadi momok keresahan. Keanehan dan kemustahilan menjadi hal yang bahkan sudah biasa dalam berhadapan dengan para kriminal berkelainan jiwa. Darah demi darah bercucuran hingga tak menyisakan sedikitpun rasa kemanusiaan.
One Eye adalah organisasi agen kepolisian khusus yang menangani berbagai kasus kriminal tingkat tinggi. Mereka dikenal sebagai agen yang tidak pernah gagal dalam menjalankan misi mereka dan disebut sebagai barisan anti kriminalitas. Namun, siapa sangka dibalik pencapaian mereka ada satu rahasia di mana mereka belum pernah berhasil menyelesaikan misi penumpasan sebuah organisasi bernama Criminal City.
Lantas, bagaimana akhir dari pertumpahan darah yang penuh dengan tipuan dan kemunafikan ini?