Nancy duduk di meja sekretarisnya dengan kaki yang disilangkan anggun, jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja sambil sesekali melirik Vincent yang baru saja keluar dari ruangannya. Lelaki itu menghampirinya, berdiri di depan meja dengan ekspresi yang sulit ditebak. Tanpa aba-aba, Vincent mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan dan mencolek dagu Nancy. "Kau terlihat terlalu manis pagi ini, sayang," ucapnya dengan nada rendah. Nancy tertawa kecil, membiarkan Vincent menikmati tatapan penuh pesona yang ia tunjukkan. "Oh? Hanya pagi ini saja? Kupikir aku selalu terlihat manis di matamu, Om," balasnya menggoda. Vincent menyeringai, menyukai bagaimana Nancy selalu menanggapi setiap perkataannya dengan kelincahan yang menggemaskan. Ia melirik pintu ruangannya sekilas, memastikan bahwa tidak