Bab 21

2208 Kata

Vincent duduk di tepi ranjangnya, menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Sudah berapa kali ia mencoba menghubungi Sophia? Puluhan kali, tapi tidak ada satu pun panggilannya yang dijawab. Pesan-pesan yang ia kirim pun hanya berakhir dengan tanda centang tanpa balasan. Jantungnya mulai terasa tidak nyaman. Vincent tidak suka merasa curiga pada istrinya, tetapi bagaimana mungkin ia tidak khawatir? Sophia biasanya akan segera memberi kabar, terutama jika ia sedang bepergian jauh. Namun, malam ini berbeda. Sophia seolah menghilang. Ia menghela napas, tangannya bergerak meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas. Sekali lagi, ia mencoba menelepon. Namun, seperti sebelumnya, telepon itu hanya berdering tanpa jawaban. Vincent mengepalkan tangannya. Pikirannya mul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN