46

1765 Kata

Aku ingin, dia meminta maaf dan bersujud di makam ibu.” Evan merasakan tenggorokannya tercekat. "Ada apa denganmu, Van?" Ivy mengernyit, merasa aneh pada wajah Evan. Evan menggelengkan kepala. "Kita makan dulu baru pulang, Vy." Ivy mengangguk. Keduanya berjalan menuju terminal. "Aku ke toilet dulu." "Aku ke sana dulu." Ivy menunjuk ke arah warung Padang. Evan mengangguk kecil, Ivy segera menuju warung Padang tampak begitu ramai. Ia sontak melangkah mundur saat melihat Reyhan berdiri di ambang pintu warung padang, tersenyum kecil padanya. Dengan wajah seperti tak terjadi apa-apa, Reyhan melangkah ke arahnya. Ivy menoleh ke kanan dan kiri. Di mana sih Evan? “Aku mencarimu ke rumah, tidak ada. Kebetulan kita akhirnya bertemu di sini. Makanan di sini enak ya, Vy? Vaforit kita sejak du

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN