Part 4

1366 Kata

Aku memijit kepala yang tiba-tiba berdenyut pusing. Aku tak bisa berpikir. Aku tak bisa berpikir. Yaa coba bayangkan saja, masa gak hubungan sampai melahirkan? Lalu aku, melahirkan hamil pura-pura bagaimana? Aku meremas-remas tangan karena bingung. Saat melihat Mama tersenyum-senyum, aku menyentak napas kesal, lalu melotot padanya. Mama tiriku ini, akhir-akhir ini senang sekali menggodaku. Ternyata, sikapku tak luput dari perhatian ayah. Ayah berlama-lama memandangku, lalu berganti ke Om Redi. "Kamu benar-benar harus menepati janjimu." Om Redi mengangguk, ia meletakan tangan di dahi. "Siap, ayah mertua!" Ayah mendelik padanya, dan keduanya tertawa bersamaan. "Kamu harus jaga putriku dengan baik. Kamu tahu sendiri aku sangat menyayanginya." "Siap, ayah mertua." "Sayang sama aku jug

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN