31

1165 Kata

Tin tin! Tin tin! "Tidaaaaak!" Tari menatap penuh kengerian pada benda besar yang meluncur cepat ke arahnya. Ia memejamkan mata, tubuhnya seakan melayang lalu tersungkur di tepi jalan. Ia membuka mata saat merasakan nyeri di lututnya yang terlihat noda darah. Seorang lelaki berperawakan tinggi menghampirinya dengan wajah kesal. "Jika mau bunuh diri, jangan melibatkan orang lain! Tubuhmu pasti sudah berceceran di situ jika aku tak mendorongmu tadi!" Siapa yang mau bunuh diri? Tari mendongak saat lelaki itu menarik ujung bajunya. "Ayo ikut ke sana!" Tangan lelaki itu menunjuk pos polisi. Pandangannya lurus ke depan. Belum sempat ia menyahut, lelaki itu sudah menarik ujung bajunya. Tari mengikuti sambil merutut dalam hati. Memangnya ia najis? Ia tak menyangka ada lelaki yang seperti ji

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN