Gibran berdiri dari duduknya dan membuka laci mejanya untuk mencari petunjuk lain, saat dirinya datang ke rumah mamanya dan mencari sesuatu, dirinya tidak bisa menemukan apapun, untuk itu Gibran akan mencoba mencarinya di perusahaan. Karena bagaimanapun juga dirinya pasti meninggalkan sesuatu di tempat itu jika dirinya sangat mencintai istrinya itu. Gibran menatap ke arah laci paling bawah, laci yang bahkan tidak pernah ia sentuh sebelumnya. Suara ketukan pintu yang terdengar membuat Gibran mengurungkan niatnya untuk membuka laci bawah dan memilih untuk berdiri dan meminta orang yang ada di luar itu masuk ke dalam ruangannya. Suara pintu yang dibuka membuat Gibran diam dan menatap ke arah laci dan juga pintar secara bergantian. "Oh, kamu datang ke sini? Kenapa tidak telpon aku? Aku bisa