dua puluh sembilan

1411 Kata

"Kamu benar, maaf karena paman membandingkan keadaanmu saat ini dan keadaan paman dulu." Kata Gibran yang tidak mendapatkan jawaban dari Ibra. "Tapi apakah bunda kamu selalu seperti ini? Tadi malam dia baik-baik saja." Tanya Gibran penasaran. Ibra yang mendengarnya tentu saja langsung mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah ayahnya dengan tatapan mata yang cukup tajam. Meskipun Ibra sangat membenci ayahnya, Ibra tetap tidak bisa melakukannya karena bundanya pernah bilang padanya untuk tidak membencinya meskipun ingin. "Tadi malam kita bicara sampai tengah malam, aku aja sampai ketiduran dan nggak tahu dia pindahnya kapan." Lanjut Gibran lagi dengan wajah bingungnya. "Jika dia belum tidur sampai jam segitu berarti dia melewatkan obatnya, daya tahan tubuhnya saat ini sangatlah rendah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN