Linggar tersenyum menatap Radit di sana dari kejauhan. Ia melangkahkan kakinya mendekati mobil. Ia membuka hendel pintu dan ia mendaratkan p****t nya di kursi. Radit menatap Linggar menutup pintu. Ia memperhatikan wanitanya mengenakan dress berwarna putih. Ia menelan ludah, karena dress itu tersingkap ke atas, memperlihatkan paha mulus sang pujaan hati. Radit menyandarkan punggungnya di kursi, menahan nafas. "Mas kenapa?" Tanya Linggar, ia melihat Radit yang memperhatikannya. "Sabuk pengamannya jangan di pasang dulu," Radit mencegah Linggar akan memasang sabuk di tubuhnya. "Kan kita mau pergi," "Mas kangen banget sama kamu," ucap Radit, ia menarik nafas dan mendekati tubuhnya ke arah Linggar. "Mas mau apa?" Tanya Linggar, ia memandang kilatan nakal dari mata tajam Radit. "Mas mau

