Linggar menarik nafas, ia memandang Radit. Laki-laki dewasa itu masih memegang pundaknya. Ia mengibaskan rambutnya ke belakang, karena mulai gerah. "Yakin kamu enggak apa-apa," tanya Radit sekali lagi. "Yuk mas kita samperin mereka," Alis Radit terangkat, ia tersenyum dan lalu mengangguk, "Oke, mas juga mau kenal dengan mantan kamu itu," Linggar mengapit tangannya di lengan Radit semakin erat. Ia menegakkan tubuh, dan mengangkat dagu tinggi. Ia akan memergoki Darka, dan selingkuhannya. Radit dan Linggar, berjalan menuju ke dua pasangan itu. Linggar menahan emosinya agar tidak terbakar. Inginnya sih, menampar dan menjambak rambut keriting wanita itu, karena telah merebut Darka. Hilang sudah kepercayaannya kepada Darka. Ini lah alasan laki-laki itu tidak mengangkat panggilannya. "Da

