Kalvin segera memalingkan wajahnya dengan gugup, dan berbalik badan. "Ma-maaf! Aku pikir kamu sudah pakai baju!" ucapnya. Qirani yang juga reflek menyembunyikan baju tipis itu tak jauh berbeda, dia langsung berbalik dan memegang erat lipatan handuknya di d**a. "A-aku baru mau berpakaian!" sahutnya. Akhirnya keduanya sama-sama dalam keadaan gugup dan bingung, sementara lemari ada di antara mereka. "Eh, kamu saja duluan!" kata Kalvin seraya bergeser kembali masuk ke kamar mandi, dan menutup rapat pintu. Qirani termangu karenanya, tapi kemudian bibirnya tersenyum dan mengangguk pelan. Buru-buru dia berpakaian, tak ada pilihan lain selain memakai baju tidur 'hadiah' Dhyana tadi, kemudian cepat melompat masuk ke dalam selimut dan menutupi diri. "Aku sudah selesai, Mas!" seru Qirani ke ar