"Papa yakin aku harus melakukan ini?" kata Kalvin. "Memangnya kenapa?" tanya Karel balik bertanya. Kalvin menghela napas dalam-dalam. "Aku hanya merasa tidak nyaman, bagaimana aku mengatakannya nanti sama Qirani?" tukasnya. Karel menarik sudut bibirnya. "Kamu memikirkan perasaan Qirani, Papa pikir kalian hanya menjalani semuanya tanpa perasaan?!" Kalvin mengerjap mendengarnya, tak mengira jika Karel akan mengatakan hal itu. "Papa juga tidak akan memaksa kalau kamu tidak berkenan, tapi sekali lagi Papa meminta ini untuk kebaikan Zayda. Kamu lihat sendiri bagaimana perasaannya terhadap kamu dan jika dibiarkan, itu akan sangat membahayakan dirinya sendiri!" Kalvin terdiam. "Jika memang tidak ada cara lain, kenapa tidak?" pungkasnya. Karel mengangguk seraya menepuk bahu Kalvin. "Pap