Pikiran Kalvin terbagi dua antara Zayda dan juga Qirani, di sisi lain dia juga tidak ingin menyakiti perasaan kedua perempuan itu. Tapi dia juga tidak ingin membiarkan Zayda berlarut-larut dalam pikirannya yang kacau, yang seperti dikatakan oleh Karel, obsesinya akan membahayakan jika dibiarkan terlalu lama dan tidak ditangani. Maka meskipun resikonya besar Kalvin mulai menjalani perannya diantara Zayda dan Qirani. "Permisi!" ucap Zayda, ketika mereka baru saja bubar kelas. Kalvin yang sedang membereskan tasnya pun termangu melihat Zayda ada di hadapannya, dia pikir gadis itu ikut keluar bersama Fina. "Zayda, ada apa?" tanyanya. Zayda tersenyum manis. "Aku ingin ke perpustakaan tapi Fina ada acara, Kakak bisa antar aku?" pintanya tiba-tiba. Kalvin terpaku mendengarnya. Berduaan de