Pagi itu Karel menemui Kalvin di kamarnya sebelum dia berangkat kerja. "Kalvin, boleh Papa masuk?" panggilnya seraya mengetuk pintu. Kalvin yang sedang memakai bajunya pun menyahut dari dalam. "Ya, Pa!" sahutnya, sambil dia segera membukakan pintu. Karel berdiri di hadapannya, tampaknya sudah siap untuk pergi dan juga dia sudah rapi. "Ada apa, Pa?" tanya Kalvin. "Ada yang ingin Papa bicarakan sebentar," kata Karel seraya melangkah masuk melewati Kalvin. Kalvin pun mengerutkan kening, tapi dia menebak jika yang akan dibicarakan oleh Karel adalah Zayda. Maka dia pun segera menutup pintu setelah memastikan tidak ada orang lain yang mengikuti Karel. Tapi ketika pintu tertutup, Via muncul dari balik dinding dan berjalan perlahan mendekati pintu kamar Karel. Dia pun mendekatkan telinga k