"Zayda?" "Eh, iya?" jawab Zayda terlihat bingung. Qirani pun tersenyum. "Aku Qirani, sepupumu!" ucapnya seraya cepat mengulurkan tangan. Zayda pun menerimanya, mereka bersalaman dengan kaku. "Maaf, tadinya aku mau mengetuk pintu, tapi takut mengganggu!" ucap Qirani dengan perasaan tak karuan, bingung harus bicara apa. "Oh, ya. Aku juga baru mau keluar menemui kalian sama Uncle Farel!" ucap Zayda tersenyum seraya menyelipkan rambutnya. Qirani akhirnya paham kenapa Kalvin sampai jatuh cinta pada gadis itu, karena Qirani memang cantik. Sekejap dia pun merasa rendah diri dihadapannya. "Mau ke sana?" tanya Qirani, Zayda mengangguk dan tersenyum tipis dengan wajahnya yang terlihat tidak bersemangat. "Tapi, tidak usah memaksakan diri, itu sebabnya aku ke sini!" ucap Qirani tanggap. Zayda