"Kita akan bicarakan itu nanti, Sayang!" ucap Ryan. Zayda terdiam, pun ketika Ryan melepaskan pelukannya. Dia hanya bisa menatap dengan penuh ketakutan melihat raut wajah Ryan yang dingin, lalu keluar dari kamarnya. Beberapa langkah melewati ambang pintu Ryan kembali berbalik dan menoleh ke arahnya. "Ada kedua sepupumu dan juga Uncle Farel yang sedang berkunjung, datang saja ke ruangan Papa jika kamu ingin menemui mereka," ucap Ryan tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan langkahnya. Zayda hanya termangu, seolah tak mendengar apa yang Ryan katakan barusan. Perlahan dia menutup pintu kamarnya dengan pikiran mengambang ke mana-mana. "Papa tidak akan berubah pikiran, bukan?" gumamnya, "mereka akan merestui kami, 'kan?!" Mata Zayda menatap nanar, berbagai pikiran buruk langsung memenuh