Malam itu Kalvin mengamuk, dia menghancurkan seluruh isi kamarnya dan membuatnya seolah menjadi kapal pecah dalam sekejap. Suara berbagai benda yang hancur dan pecah di tengah keheningan malam tentu membangunkan semua orang, termasuk Via dan Karel. Terlebih Via, dia langsung menangis dan panik ketakutan. "Astaga, Kalvin! Apa yang terjadi, Nak?"teriak Via di depan pintu kamar putranya itu. "Kalvin, buka pintunya!" Karel ikut berteriak dan menggebrak pintu. Namun yang mereka dengar adalah suara benda pecah dari dalam sana. "Bagaimana ini, Mas? Kenapa Kalvin jadi begini!" Via menangis dalam pelukannya. Karel pun terdiam dan mengeratkan rahangnya, dia bisa mengerti dengan luapan kemarahan yang Kalvin lakukan saat ini. "Aku yakin dia baik-baik saja, Ma. Dia hanya melepaskan kemarahan dan