Zayda sudah babak belur dan kacau, tapi Geng Pirang itu masih saja belum puas. Gadis itu berbaring meringkuk di lantai dan melindungi kepalanya dari tendangan mereka.
"Mampus lo!"
"Mati aja sana!"
"Dasar sok cantik!"
"Lo enggak punya pelindung lagi, Zayda! Jadi jangan sok kecakepan! Jalang!"
Zayda mengeratkan rahangnya, semua cacian dan serangan mereka bisa dia tahan, selama mereka tidak berkata buruk mengenai Kalvin.
"Sudah! Dia sudah mau pingsan itu!" kata salah satu dari mereka.
Mereka pun berdiri dengan napas terengah, menatap rendah pada Zayda yang memang sudah penuh luka memar.
"Masih mau bertingkah?!" ejek mereka.
Zayda membuka tangannya, dengan sisa tenaganya dia berusaha untuk bangun. Ada luka sobek di pelipis akibat hak sepatu dari para gadis itu, sudut bibirnya berdar
